Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 Juni 2020

“Sekalipun demikian mereka masih saja berbuat dosa dan tidak percaya kepada perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib.”  Mazmur 78:32

Kondisi dan situasi yang terjadi di sekitar atau segala sesuatu yang tampak secara kasat mata acapkali memengaruhi sikap hati kita, terlebih-lebih bagi mereka yang masih belum dewasa rohaninya.  Firman Tuhan yang belum berakar kuat akan membuat iman mereka langsung drop begitu angin atau badai datang menerpa, semangat dalam mengiring Tuhan menyurut, keraguan dan kebimbangan melanda.

     Keadaan ini tak jauh berbeda dengan perjalanan iman bangsa Israel di masa lampau yang seringkali mengalami jatuh bangun dalam pengiringannya kepada Tuhan.  Jika suasana enak dan menyenangkan, mereka bisa memuji-muji Tuhan ketika mengalami pertolongan dan mujizat dari-Nya.  Saat melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana Tuhan membelah Laut Teberau,  -sehingga mereka dapat berjalan di tengah lautan seperti berjalan di atas tanah kering-,  mereka bermazmur bagi Tuhan dan memuliakan nama-Nya.  Namun begitu diperhadapkan dengan situasi sulit, kesukaran dan tantangan yang berat, dengan secepat kilat sikap hati mereka berubah 180 derajat:  menggerutu, mengeluh, mengomel, bersungut-sungut, marah kepada pemimpin dan marah kepada Tuhan.  “Berapa kali mereka memberontak terhadap Dia di padang gurun, dan menyusahkan hati-Nya di padang belantara! Mereka tidak ingat kepada kekuasaan-Nya, kepada hari Ia membebaskan mereka dari pada lawan, ketika Ia mengadakan tanda-tanda di Mesir dan mujizat-mujizat di padang Zoan.”  (Mazmur 78:40, 42, 43).  Mereka benar-benar telah melukai dan menyakiti hati Tuhan.  Begitulah keadaannya bila firman Tuhan tidak berakar kuat di dalam hidup seseorang!

     Sebagai orang percaya kita diingatkan bahwa hidup kita ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat!  Jika mata kita hanya melihat pada besarnya masalah, besarnya pergumulan, atau terpaku pada  ‘Goliat’ si raksasa, kita akan mudah lemah dan jatuh.  Sebaliknya, jika firman Tuhan berakar kuat di dalam kita, kita akan mampu berjalan dengan mata iman, dan pandangan kita terarah kepada Tuhan yang adalah Jehovah Gibbor  (Tuhan yang perkasa), El Shaddai  (Tuhan yang Mahakuasa).

Tinggallah di dalam firman Tuhan supaya iman kita tetap kuat di segala keadaan!

Jangan lupa follow akun media sosial @gerejamuridkristus di Instagram dan Facebook untuk informasi dan update lainnya dari Gereja Murid Kristus

Sumber Artikel

Bagikan Halaman

Renungan Lainnya